Oleh: Zaen al Abidin
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ
أَمَرَنَا بِاْلاِتحادوالاعْتِصَامِ بِحَبْلِ الله المتينِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سيدنا
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى:
يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
Allah SWT berfirman :
¨bÎ)
úïÏ%©!$#
(#rãxÿx.
íä!#uqy
óOÎgøn=tæ
öNßgs?öxRr&uä
÷Pr&
öNs9
öNèdöÉZè?
w
tbqãZÏB÷sã
ÇÏÈ
zNtFyz
ª!$#
4n?tã
öNÎgÎ/qè=è%
4n?tãur
öNÎgÏèôJy
(
#n?tãur
öNÏdÌ»|Áö/r&
×ouq»t±Ïî
(
öNßgs9ur
ë>#xtã
ÒOÏàtã
ÇÐÈ
Artinya : Sesungguhnya orang-orang
kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri
peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan
pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang
amat berat. (QS. Al Baqarah [2]: 6-7)
Mari kita awali renungan kita kali ini
dengan memohon kepada Allah agar Allah SWT membukakan pintu-pintu hati kita, menjadikan
hati kita lembut, sehingga bias bias menerima nasehat dan kebenaran dengan
jernih.
Allah SWT menegaskan dalam ayat di atas
bahwa orang-orang kafir, orang-orang yang ingkar tidak akan dapat menerima
nasihat karena hati mereka sudah terkunci mati, tertutup rapat tidak dapat
menerima petunjuk. Telinga dan mata mereka telah tersumbat. Lalu perbaikan apa
lagi yang dapat diharapkan dari orang-orang seperti ini? Kalau pun mengandalkan
perbaikan dari intelektual mereka, maka bersiaplah kecewa karena
pemikiran-pemikiran yang akan mereka keluarkan, kerja-kerja yang akan mereka
hasilkan adalah pemikiran dan kerja merusak tanpa nurani. Bukankah hati nurani yang
akan menganalisis hasil observasi yang dilakukan oleh penglihatan dan
pendengaran? Lalu apa yang dapat diharapkan dari orang-orang yang sudah
kehilangan hati, atau seperti ayat di atas, dari orang-orang yang hatinya
terkunci mati?
Lebih jauh mengenai hati, Allah SWT
memberitakan lewat riwayat kaum nabi Musa ‘alaihissalam, ketika Allah SWT
memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan-Nya yaitu ketika Allah SWT
menghidupkan orang yang sudah mati dengan pukulan sebagian anggota sapi betina.
Allah SWT Berfirman :
§NèO ôM|¡s% Nä3ç/qè=è% .`ÏiB Ï÷èt/ Ï9ºs }Îgsù Íou$yÚÏtø:$$x. ÷rr& x©r& Zouqó¡s% 4 ¨bÎ)ur z`ÏB Íou$yfÏtø:$# $yJs9 ã¤fxÿtFt çm÷ZÏB ã»yg÷RF{$# 4 ¨bÎ)ur $pk÷]ÏB $yJs9 ß,¤)¤±o ßlã÷usù çm÷YÏB âä!$yJø9$# 4 ¨bÎ)ur $pk÷]ÏB $yJs9 äÝÎ6öku ô`ÏB Ïpuô±yz «!$# 3 $tBur ª!$# @@Ïÿ»tóÎ/ $£Jtã tbqè=yJ÷ès? ÇÐÍÈ
Artinya : Kemudian setelah itu hatimu
menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara
batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di antaranya
sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya
sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah
sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Baqarah [2]: 74)
Subhanallah. Menurut ayat di atas, hati
yang tidak juga dapat menerima petunjuk setelah diperlihatkan bukti-bukti nyata
adalah hati yang mengeras membatu bahkan lebih keras lagi.
Mungkin kita akan
bertanya mengapa bisa seperti ini. Untuk jawabannya, Al Ghazali pernah menjelaskan
bahwa hati itu laksanakan cermin dan dosa-dosa laksana titik-titik hitam.
Semakin sering kita bermaksiat, melanggar larangan Allah - walau pun dengan
pelanggaran larangan yang bersifat coba-coba, itu artinya kita memperbanyak
titik-titik hitam yang akan menutupi kebeningan cermin hati. Dan apabila sudah
tertutup semuanya, yakinlah kita tidak akan lagi mampu bertanya kepada hati
nurani kita tentang benar-salah sebab ia sudah menghitam dan tidak mampu lagi
memantulkan cahaya Ilahi. Naudzubillah. Tobat menyeluruh, memperbanyak
istighfar dan memperbanyak upaya mendekatkan diri kepada Ilahi dengan
melaksanakan perintah-perintah-Nya akan kembali dapat memperlembut hati yang
sudah terlanjur mengeras.
Demikianlah khutbah kali ini
semoga ada arti dan manfaatnya. Amin
أَقُولُ قَوْ
لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ
الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ
أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ
وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ
سيدنا
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ
أَجْمَعِيْنَ. عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا
إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ
عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ
أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَانْصُرِ
اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ
وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ
وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا
بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ
يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى
عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ
يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
والله يعلم مل
تصنعون
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thank you for your visiting in My Blog